Home » » Hukum Polaritas

Hukum Polaritas

http://eni-mart.blogspot.com/2013/11/hukum-polaritas.html
Segala sesuatu di semesta memiliki lawan yang setara dan pasti

Hukum Polaritas - Di dalam falsafah Timur, hokum polaritas disebut sebagai yin dan yang. Ini adalah salah satu hokum yang lebih sederhana untuk dimengerti; Misalnya, jika sesuatu itu panas, maka menurut hokum ini ada kutub yang berlawanan, yaitu dingin yang kadarnya setara. Di dunia Barat dikatakan, “Setiap awan mempunyai lapisan perak.”
    Sukses di dalam hidup akan sangat ditingkatkan dengan mengingat hokum ini manakala kita menghadapi tantangan besar. Mungkin pada awalnya persepsi kita terhadap situasi itu adalah negative, tetapi menurut hokum ini, di dalam tantangan ini pastilah ada kesempatan positif yang kadarnya setara. Semakin cepat kita belajar mencari kesempatan, semakin cepat negativitas menghilang dari persepsi kita, dan semakin cepat energi kita berubah. Dapat ditunjukkan bahwa bahkan beberapa pengalaman hidup yang paling menyakitkan memiliki sebuah sisi positif.
    Kita hanya harus mengingat bahwa sesuatu itu baik atau buruk, karena keduanya hadir dalam segala sesuatu. Persepsi kita menciptakan apa yang kita sebut “realita”, tetapi tidak ada yang namanya realita absolute. Satu-satunya realita adalah realita kita sendiri.
    Mengenai sifat cair reallita dan terdapatnya hal yang berlawanan untuk setiap situasi adalah keterampilan vital, tetapi membutuhkan latihan. Tugas Andalah menghilangkan kecenderungan untuk segera menghakimi dan memberi label kepada segala sesuatu dan memahami  bahwa segala sesuatu memiliki baik dan buruk, bagian dalam dan bagian luar. Ini berlaku pada emosi Anda, tubuh jasmani, relasi, dan segala sesuatu yang lain. Dengan belajar melihat kedua sisi dari setiap situasi, hidup Anda akan mengalir lebih lancer dan hasilnya akan mulai muncul.
    Setiap orang yang membahas hukum ini selalu bertanya bagaimana hukum ini berlaku untuk kasus-kasus yang ekstrem, misalnya penyakit pada seorang anak, atau kematian orang yang dicintai, atau peristiwa perang. Satu-satunya jawaban saya adalah bahwa saya seratus persen percaya pada Tuhan dan kecerdasan tak terhingga seluruh semesta. Saya sepakat bahwa peristiwa-peristiwa itu mengandung penderitaan yang paling dalam; tetapi peristiwa tidak mengubah tempat Anda, dan siapa diri Anda, atau bahwa Anda harus selalu menemukan damai dan cinta di hati serta memiliki iman yang utuh. Setelah tubuh jasmani Anda pergi, esensi Anda, roh Anda, lebih menjadi bagian dari apa yang menciptakan Anda. Ilustrasi fisik tentang keterpisahan Anda menghilang. Jika Anda mengalami kematian pada sesuatu, menurut hokum ini Anda mendapatkan kehidupan pada sesuatu yang laim.
    Bisakan Anda melihat bagaimana beberapa situasi yang tersulit dalam hidup Anda, apakah di masa lalu atau masa kini, mengandung benih kesempatan? Bisakah Anda juga melihat bagaimana mengenali dan merangkul sesuatu yang positif dalam setiap situasi menggerakan Anda kea rah impian? Dan bagaimana menolak melakukannya akan merugikan Anda? Sebenarnya,penolakan ini  akan merugikan Anda di dua tingkatan : Jika Anda tidak menerima kebaikan dan keburukan di dalam hidup, Anda  juga menolak hukum berikutnya, yaitu hukum Irama


Selanjutnya kita pelajari Hukum Irama! Mari kita baca di postingan berikutnya! :-)

Terima kasih sudah membaca artikel yang berjudul Hukum Polaritas ,Pasti bermanfaat.
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.