Pertanyaan
besar yang perlu Anda jawab untuk diri Anda sendiri adalah, “Apa yang mendorong
saya?”
Hal
yang berbeda memotivasi orang yang berbeda pu;a. Kita semua punya “cara-cara”
tersendiri. Dan dengan sedikit intropeksi, saya yakin akan timbul sesuatu yang
mendorong diri Anda sendiri.
Apa
yang menjadi pendorong untuk berbuat lebih baik? Di samping keinginan yang
jelas untuk mencapai hasil finansial, ada empat motivator besar lain.
Itu
sebabnya mengapa organisasi sales yang berhasil, khususnya yang terlibat direct
sales, bersusah payah untuk merayakan pengakuan terhadap segala prestasi, besar
maupun kecil. Mereka tahu bahwa dalam dunia yang padat ini, hamper semua orang
merasa bahwa tidak seorangpun peduli, bahwa mereka tidak berarti. Dan pengakuan
merupakan semacam pembenaran bagi keberhargaan dirinya. Mereka mengakui orang
lain, akan mengatakan “Hei, Anda memang istimewa, Anda memang beda”.
Saya
yakin bila banyak perusahaan lebih mempedulikan dan mengakui para pegawainya,
tidak hanya pada salesmannya tapi juga eksekutif, sekretaris, dan bagian
perawatan, maka mereka akan menemukan
peningkatan produktivitas yang luar biasa
Motivator
kedua adalah senang MERASAKAN kemenangan. Inilah salah satu alasan terbaik.
Bila Anda harus ketagihan, ketagihanlah untuk menang.
Pendorong
yang ketiga adalah KELUARGA . banyak orang demi orang yang dicintainyabersedia
melakukan sesuatu yang tidak akan dilakukannya untuk dirinya sendiri…
KEBAJIKAN,
keinginan untuk menyimpan sebagian kekayaannya, merupakan pendorong ke empat.
Pada saat tokoh pabrik baja besar, Andrew Carnegie meninggal, laci mejanya
dibuka. Dalam salah satu lacinya ada selembar kertas kuning. Pada salah satu
kertas tersebut, tertanggal saai ia berumur dua puluhan. Carnegie menulis
cita-cita hidupnya “ Saya akan menghabiskan separuh hidu[ku yang pertama dengan
mengumpulan uang. Saya akan menghabidkan separuhnya lagi dengan
mendermakannya.”
Tahukah
Anda, ia begitu terdorong oleh hal ini, sehingga mengumpulkan 450 juta dollar
(yang pada saat sekarang sama dengan 4,5 juta dollar). Dan memang, selama
terakhir masa hidupnya ia bahagia dengan mendermakannya.