Home » » Sistem Keyakinan : Kuasa Untuk Mencipta dan Kuasa Untuk Menghancurkan

Sistem Keyakinan : Kuasa Untuk Mencipta dan Kuasa Untuk Menghancurkan

Enimart Sistem Keyakinan : Kuasa Untuk Mencipta dan Kuasa Untuk Menghancurkan
foto ECA Malang
  
     Demikian sering kita terpancing untuk menganggap bahwa kejadian kejadian itulah yang mengendalikan kehidupan kita dan bahwa lingkungan kita itulah yang membentuk siapa kita sekarang ini. Bohong. Bukan kejadian kejadian dalam kehidupan kita yang membentuk kita, melainkan keyakinan kita sendiri tentang apa makna kejadian kejadian tersebut.
    Dua orang tertembak di Vietnam dan dipenjara di penjara Hoa Lo yang terkenal itu. Mereka diisolasikan, dirantai ke lantai semen, dan terus dipukuli dengan belenggu karatan serta disiksa untuk memberikan informasi. Akan tetapi, walaupun keduanya mengalami pelecehan yang sama, mereka membentuk keyakinan yang luar biasa berbeda tentang pengalaman tersebut. Yang satu memutuskan bahwa kehidupannya sudah berakhir, dan agar terhindar dari kepedihan tambahan, ia melakukan bunuh diri. Yang satunya lagi, akibat
kejadian kejadian brutal tersebut, justru membangkitkan keyakinan yang lebih dalam akan dirinya sendiri, sesamanya, dan Penciptanya lebih dari sebelumnya. Kapten Gerald Coffee menggunakan pengalamannya itu untuk mengingatkan orangorang di seluruh dunia akan kuasa semangat manusia untuk mengatasi katakanlah tingkatan kepedihan seberapa pun, tantangan apa pun, atau masalah apa pun.
    Dua wanita genap berusia tujuh puluh tahun, tetapi masingmasing mengambil makna yang lain dari kejadian tersebut. Yang satu "tahu" bahwa kehidupannya akan segera berakhir. Baginya, tujuh puluh tahun hidup berarti tubuhnya pasti sudah rusak dan sebaiknya ia mulai menuntaskan urusanurusannya. Wanita yang lain memutuskan bahwa kecakapan seseorang pada usia berapa pun itu tergantung pada keyakinannya sendiri, dan menetapkan standar yang lebih tinggi bagi dirinya. Ia memutuskan bahwa mendaki gunung mungkin merupakan olahraga yang baik untuk dimulai pada usia tujuh puluh tahun. Selama dua puluh lima tahun berikutnya ia mencurahkan diri pada petualangan baru dalam penguasaan ini, menyisir beberapa puncak tertinggi di dunia, hingga sekarang, pada usia sembilan puluhan, Hulda Crooks telah menjadi wanita tertua yang pernah mendaki Gunung Fuji.
     Jelas sekali bahwa bukan lingkungan, bukan kejadian kejadian dalam kehidupan kita, melainkan makna yang kita kaitkan dengan kejadian kejadian itu—bagaimana kita menafsirkannya—yang membentuk siapa kita hari ini dan akan menjadi siapa kita ini besok. Keyakinan itulah yang membedakan antara kontribusi penuh sukacita seumur hidup dengan kesengsaraan dan kehancuran. Keyakinan itulah yang membedakan Mozart dari Manson. Keyakinan itulah yang membuat individu tertentu menjadi pahlawan, sementara yang lain "menjalani kehidupan putus asa dalam hatinya."
    Untuk apakah keyakinan Anda dirancang? Keyakinan Anda itulah daya pemandu yang memberitahukan apa yang akan menuntun pada kepedihan dan apa yang akan menuntun pada kenikmatan. Setiap kali terjadi sesuatu dalam kehidupan Anda, otak Anda mengajukan dua pertanyaan: 1) Akankah ini berarti kepedihan atau kenikmatan? 2) Apakah yang harus kuperbuat sekarang, agar terhindar dari kepedihan dan/atau mendapatkan kenikmatan? Jawaban jawaban terhadap pertanyaan tersebut didasarkan pada keyakinan
kita, dan keyakinan kita didorong oleh kesimpulan umum yang kita tarik tentang apa yang telah kita pelajari bisa menuntun pada kepedihan dan kenikmatan. Kesimpulan umum yang kita tarik itulah yang memandu segala tindakan kita dan oleh karenanya juga arah serta kualitas kehidupan kita.

"Di balik segala yang kita pikirkan, hiduplah segala yang
kita yakini, seperti selubung terdalam roh kita."
—ANTONIO MACHADO—
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.